Jumat, 20 Juni 2014

Pernikahan Beda Agama menurut Perpektif Sosiologi dan Filsafat Manusia

PENGERTIAN

Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu pula.

picture 1. Pernikahan


Pernikahan adalah bentukan kata benda dari kata dasar nikah; kata itu berasal dari bahasa Arab yaitu kata nikkah (bahasa Arab: النكاح ) yang berarti perjanjian perkawinan; berikutnya kata itu berasal dari kata lain dalam bahasa Arab yaitu kata nikah (bahasa Arab: نكاح) yang berarti persetubuhan.


PERNIKAHAN BEDA AGAMA


picture 2. Beda Agama

Perkawinan beda agama adalah perkawinan yang tidak sah menurut undang-undang.Serta akibat tehadap anak yang idlahirkan dari perkawinan beda agama tersebut terkait masalah kewarisan yaitu tidak ada hak kewarisan dari orang yang beda agama sehingga anak yang lahir dari perkawinan beda agama hanya bisa mendapatkan kewarisan melalui wasiat wajibah yang besarnya tidak boleh lebih dari 1/3.


Persepektif Sosiologi

Berikut ini beberapa perspektif dalam sosiologi.


1. Perspektif Evolusionis
Perspektif ini merupakan perspektif teoretis yang paling awal dalam sosiologi. Penganutnya adalah Auguste Comte dan Herbert Spencer. Perspektif ini memberikan keterangan yang memuaskan tentang bagaimana masyarakat manusia tumbuh dan berkembang.

2. Perspektif Fungsionalis
Masyarakat dilihat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerja sama secara terorganisasi dan teratur, serta memiliki seperangkat aturan dan nilai yang dianut sebagian besar anggota masyarakat tersebut. Dengan demikian menurut pandangan perspektif ini, setiap kelompok atau lembaga melaksanakan tugas tertentu secara terus-menerus, karena hal itu fungsional. Sehingga, pola perilaku timbul karena secara fungsional bermanfaat dan apabila kebutuhan itu berubah, pola itu akan hilang atau berubah.

3. Perspektif Interaksionisme
Perspektif ini cenderung menolak anggapan bahwa fakta sosial adalah sesuatu yang determinan terhadap fakta sosial yang lain. Bagi perspektif ini, orang sebagai makhluk hidup diyakini mempunyai perasaan dan pikiran.
>>

4. Perspektif Konflik
Perspektif ini melihat masyarakat sebagai sesuatu yang selalu berubah, terutama sebagai akibat dari dinamika pemegang kekuasaan yang terus berusaha memelihara dan meningkatkan posisinya.


>> Dalam perkembangan ini di jelaskan bahwa manusia terus tumbuh dan berkembang. Semakin majunya jaman manusia juga akan semakin maju dan terus berkembang. jika di kaitkan dengan perkawinan beda agama. Perkawinan beda agama pada masa kini sudah lumrah karna perkawinan beda agama kini sah-sah saja walaupun melanggar undang-undang.Walaupun begitu kita tetap harus menghargai keputusan setiap orang, termasuk pada pasangan yang menikah beda agama. Karena mereka telah memikirkan banyak hal dengan sangat matang , sebab akan banyak konflik yang mereka temui dari berbagai aspek di lingkungan mereka nantinya.


MENURUT FILSAFAT MANUSIA

Pasangan yang melakukan pernikahan beda agama , biasanya mereka yang terlanjur mencintai pasangan. Sehingga mereka berusaha mencari solusi agar bisa terus bersama-sama dengan pasangannya tersebut, dengan cara pindah agama. Salah satu dari pasangan tersebut harus rela melepas agamanya baik itu untuk sementara maupun untuk selamanya. Sementara karena ada saja pasangan yang menikah beda agama tapi setelah resmi mereka kembali menjalani agama nya masing-masing, karena tidak semua orang mau melepaskan agamanya. Walaupun sebenarnya itu sudah resiko bagi pasangan yang menikah agama, mau tidak mau harus melepas agamanya dan menjadi seagama dengan pasangannya.




REFERENSI

http://alfinnitihardjo.ohlog.com/perspektif-dalam-sosiologi.oh112670.html,%20post%20on%20sep,%2026,%202010.
http://id.wikipedia.org/wiki/Nikah
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20309013-S42529-Perkawinan%20beda.pdf



Perilaku Kolektif dan Gerakan Sosial

PERILAKU KOLEKTIF


Perilaku kolektif merupakan perilaku menyimpang namun berbeda dengan perilaku menyimpang karena perilaku kolektif merupakan tindakan bersama oleh sejumlah besar orang, bukan tindakan individu semata-mata.

Perilaku kolektif meliputi perilaku kerumunan (crowd) dan gerakan sosial (civil society). Rangsangan yang memicu terjadinya perilaku kolektif bisa bersifat benda, peristiwa maupun ide. Perilaku-perilaku kolektif biasanya terjadi karena menurutnya kata hati, tidak terencana, dan berlangsung singkat. Bagaimanapun juga, perilaku kolektif cocok digunakan dalam kerangka pengerahan masa. Misalnya, partai politik atau gerakan social yang memanfaatkan demonstrasi masal sebagai saran untuk melakukan perubahan social.

ilmuan yang berjasa merumuskan konsep mengenai perilaku kolektif adalah Gustav Le Bon, seorang ahli fisika dan ilmu social berkebangsaan Perancis yang pertama kali melakukan studi psikologis terhadap kerumunan pada tahun 1890-an.




Ciri-Ciri Umum Perilaku Kolektif:

a)Heterogenitas Kontrol 
b)Kepanikan Bank dan Bursa Saham
c)Kegemaran yang berlebihan
d)Kepercayaan yang Menular
e)Massa yang Meluap-Luap dan Penuh Permusuhan 


Masalah yang dihadapi oleh para pakar perilaku kolektif adalah bahwa tindakan para anggota massa sebenarnya bukanlah tindakan rata-rata yang diambil oleh anggota tersebut secara individu, tampaknya muncul perilaku baru. Pada satu tingkat pemahaman memang mudah untuk melihat mengapa fenomena yang ditampilkan sebagai perilaku kolektif dalam uraian ini tidak mengarah pada keseimbangannya yang stabil. Pedahal pemaksimalan individual atas kegunaan menghasilkan keseimbangan yang stabil pada berbagai situasi sosial. Dalam pertukaran barang-barang pribadi para pelaku yang rasional akan memaksimalkan kegunaan dengan menukar beberapa barang yang mereka miliki untuk mendapatkan barang lain yang lebih mereka perlukan




GERAKAN SOSIAL

Gerakan sosial adalah aktivitas sosial berupa gerakan sejenis tindakan sekelompok yang merupakan kelompok informal yang berbentuk organisasi, berjumlah besar atau individu yang secara spesifik berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah perubahan sosial.



Para sosiolog membedakan gerakan sosial kedalam beberapa jenis:

Picture 1. Jenis gerakan sosial


1. Lingkup

  • Gerakan reformasi - gerakan yang didedikasikan untuk mengubah beberapa norma, biasanya hukum.
  • Gerakan radikal - gerakan yang didedikasikan untuk adanya perubahan segera terhadap sistem nilai dengan melakukan perubahan-perubahan secara substansi dan mendasar, tidak seperti gerakan reformasi.

2. Jenis perubahan

  • Gerakan Inovasi - gerakan yang ingin mengaktifkan norma-norma tertentu, nilai-nilai, dan lain-lain gerakan advokasi yang tak umum kesengajaan untuk efek dan menjamin keamanan teknologi yang tak umum adalah contoh dari gerakan inovasi.
  • Gerakan Konservatif - gerakan yang ingin menjaga norma-norma yang ada, nilai, dan sebagainya.

3. Target

  • Gerakan fokus berkelompok - bertujuan memengaruhi atau terfokus pada kelompok atau masyarakat pada umumnya.
  • Gerakan fokus Individu - fokus pada yang memengaruhi secara personal atau individu.

4. Metode kerja

  • Gerakan kekerasan umumnya merupakan gerakan bersenjata misalkan berbagai Tentara Pembebasan Nasional seperti, Tentara Pembebasan Nasional Zapatista dan gerakan pemberontakan bersenjata lainnya.

5. Lama dan baru

  • Gerakan lama - gerakan untuk perubahan yang telah ada sejak awal masyarakat, sebagian besar merupakan gerakan-gerakan abad ke-19 berjuang untuk kelompok-kelompok sosial tertentu, seperti kelas pekerja, petani, orang kulit putih, kaum bangsawan, keagamaan, laki-laki.
  • Gerakan baru - gerakan yang menjadi dominan mulai dari paruh kedua abad ke-20 - seperti gerakan feminis, gerakan pro-choice, gerakan hak-hak sipil, gerakan lingkungan, gerakan perangkat lunak bebas, gerakan hak-hak gay, gerakan perdamaian, gerakan anti-nuklir, gerakan alter-globalisasi dan lain lain, Kadang-kadang gerakan ini dikenal sebagai gerakan sosial baru.

6. Jangkauan

  • Gerakan secara internasional - gerakan sosial yang mempunyai tujuan serta sasaran secara global.
  • Gerakan lokal - sebagian besar dari gerakan sosial memiliki lingkup lokal.
  • Gerakan semua tingkatan - gerakan sosial yang berkaitan dengan kompleksitas pemerintahan di abad ke-21 dan bertujuan untuk memiliki pengaruh di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.


REFERENSI

http://astripudji.wordpress.com/2012/05/21/perilaku-kolektif/
http://tirsagan.blogspot.com/2010/10/perilaku-kolektif.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_sosial



Kolonialisme dan Perkembangan


KOLONIALISME

Kata "koloni" berasal dari bahasa Latin "colonia" yang artinya "tanah, tanah pemukinan atau jajahan".
Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan.


DEFINISI KOLONIALISME :

Collins English Dictionary mendefinisikan kolonialisme sebagai "kebijakan dan praktek kekuatan dalam memperluas kontrol atas masyarakat lemah atau daerah." 
The Merriam-Webster Dictionary menawarkan empat definisi, termasuk "karakteristik sesuatu koloni" dan "kontrol oleh satu kekuatan di daerah yang bergantung atau orang-orang ". The Encyclopedia 2.006 Stanford Filsafat "menggunakan istilah 'kolonialisme' untuk menggambarkan proses penyelesaian Eropa dan kontrol politik atas seluruh dunia, termasuk Amerika, Australia, dan sebagian Afrika dan Asia." Ini membahas perbedaan antara kolonialisme dan imperialisme dan menyatakan bahwa "mengingat kesulitan konsisten membedakan antara dua istilah, entri ini akan menggunakan kolonialisme sebagai suatu konsep umum yang mengacu pada proyek dominasi politik Eropa dari keenam belas hingga abad kedua puluh yang berakhir dengan gerakan-gerakan pembebasan nasional dari tahun 1960-an ". 

Dalam pengantarnya untuk Jürgen Osterhammel yang Kolonialisme: Sebuah Tinjauan Teoritis, Roger Tignor mengatakan, "Untuk Osterhammel, esensi kolonialisme adalah adanya koloni, yang secara definisi diatur berbeda dari wilayah lain seperti protektorat atau bola informal pengaruh." Dalam buku tersebut, Osterhammel bertanya, "Bagaimana bisa 'kolonialisme' didefinisikan secara independen dari 'koloni?'" Ia menempel pada definisi tiga-kalimat: Kolonialisme adalah hubungan antara mayoritas (atau paksa diimpor) adat dan minoritas penyerbu asing.


PERKEMBANGAN KOLONIALISME

Dalam sejarah perkembangan kolonialisme, politik kolonial modern mulai tumbuh semarak sejak Abad ke-16. Awal mula politik kolonialisme modern adalah berbagai penemuan besar yang dilakukan oleh para pedagang bangsa Barat (Eropa). Mereka haus dengan nama besar, kejayaan dan kekayaan. Bangsa yang dapat disebut sebagai koloniasator pertama adalah bangsa Inggris, Perancis, dan Belanda yang menguasai sebagian Amerika Utara, Hindia Barat, Hindia Muka, dan Hindia Timur. Sejak awal kemunculan politik kolonialisme bertujuan untuk menguras sumber-sumber kekayaan daerah koloni demi perkembangan industri dan memenuhi kejayaan dari negara-negara yang melaksanakan politik kolonial tersebut. Mereka tidak pernah memperhatikan kesejahteraan dan pendidikan rakyat di daerah koloninya. Sehingga kehidupan rakyat di daerah-daerah koloni tetap miskin dan penuh penderitaan.




REFERENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/Kolonialisme
http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-kolonialisme-apa-itu.html


Globalisasi, Teknologi, Media Massa, dan Perubahan Sosial

GLOBALISASI


Globalisasi adalah proses membuka diri atau masuk ke dalam pergaulan dunia. Globalisasi dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai proses mendunia. Kata globalisasi berasal dari kata globe yang berarti "bola dunia". Globalisasi juga dapat berarti sebagai tindakan yang mendunia. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia. Dunia yang luas dan dihuni berbagai macam suku bangsa seolah-olah hanya dimiliki oleh satu bangsa yaitu bangsa dunia atau warga dunia. Dalam globalisasi, tidak ada batas-batas wilayah suatu negara. Drucker mengatakan bahwa pengertian globalisasi adalah sebuah istilah menyeluruh untuk berbagai proses ekonomi global, penyebaran komunikasi global secara instan, pertumbuhan perdagangan internasional yang cepat, dan pasar uang.



Pengertian Globalisasi

Globalisasi telah menjadi kenyataan sehari-hari yang tidak dapat dihindari. Prosesnya berlangsung sangat cepat dan kompleks, yang menjangkau segala aspek dan telah meresap ke seluruh bidang kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut.

  1. Bidang ekonomi, ditandai dengan berlakunya pasar bebas, penjualan barang produk negara lain secara bebas di negara kita.
  2. Bidang politik, ditandai dengan berkembangnya masyarakat yang demokratis, yaitu masyarakat yang ikut aktif menciptakan kehidupan bersama, menghormati nilai hak asasi manusia (HAM), serta menghargai hak dan kewajiban.
  3. Bidang budaya, ditandai dengan semakin terasanya pengaruh budaya negeri asing yang menyentuh semua orang dan berbagai lapisan masyarakat, misalnya perubahan perilaku berpakaian dan berbicara akibat pengaruh film dan musik negara lain.
  4. Bidang sosial, ditandai dengan lahirnya kesadaran global bahwa manusia semakin merasa saling tergantung dan saling mcmbutuhkan.
  5. Bidang ekologi, ditandai dengan semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan sumber daya alam, namun sekaligus pula meningkatnya ancaman hancurnya ekosistem bumi akibat eksploitasi alam secara berlebihan.
Globalisasi memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan masyarakat dunia, tetapi juga membawa dampak negatif
Dampak Positif Globalisasi adalah setiap orang berlomba dan bersaing untuk berbuat yang terbaik demi mencapai hasil yang terbaik pula. Dalam persaingan ini diperlukan kualitas yang tinggi. Dalam era globalisasi setiap orang mengejar keunggulan dan kualitas sehingga masyarakat menjadi semakin dinamis, aktif, dan kreatif.
Sedangkan Dampak Negatif Globalisasi adalah munculnya ancaman terhadap budaya bangsa. Globalisasi melahirkan budaya global yang mengancam budaya lokal, daerah, atau bangsa.





TEKNOLOGI



Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi).
 
Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan kata “teknologi”. Teknologi merupakan Aplikasi ilmu dan engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek.



Perbedaan Teknologi Informasi dan Sistem informasi

Sistem Informasi adalah sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sedangkan Teknologi Informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga: lebih cepat, lebih luas sebarannya dan lebih lama penyimpanannya.





MEDIA MASSA


Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial).

Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Rakhmat, 2001).


Jenis media massa yaitu media yang berorentasi pada aspek :
(1) penglihatan (verbal visual) misalnya media cetak, 
(2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder), verbal vokal dan 
(3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat ferbal visual vokal (Liliweri, 2001).


Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. 
Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama.

Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009).




PERUBAHAN SOSIAL




Perubahan sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.
Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbanding­an dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian kita bandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat,pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-peru­bahan.


Pengertian Perubahan Sosial Menurut Ahli:

William F.Ogburn mengemukakan bahwa “ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial”.
Kingsley Davis mengartikan “perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat”.
MacIver mengatakan “perubahan-perubahan sosial merupakan sebagai perubahanperubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial”.
JL.Gillin dan JP.Gillin mengatakan “perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat”.
Samuel Koenig mengatakan bahwa “perubahan sosial menunjukkan pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia”.Definisi lain adalah dari Selo Soemardjan. Rumusannya adalah “segala perubahanperubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat”.



REFERENSI

Globalisasi : http://www.pengertianahli.com/2014/05/globalisasi-adalah.html (Pukul 14:44 WIB)

Teknologi : http://www.aingindra.com/pengertian-teknologi.html#

Media Massa : http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060385-pengertian-media-massa/

Perubahan Sosial : http://belajarpsikologi.com/pengertian-perubahan-sosial/



Kamis, 19 Juni 2014

Deviance, Crime, Social Control, and Global Inequality

PENYIMPANGAN


Penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.


Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.


Definisi menurut Para Ahli:


Bruce J. Cohen  : Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.

Gillin : Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas kelompok.

Lewis Coser  : Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.

James Vander Zenden : Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.

Paul B. Horton  : Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.

Robert M.Z. Lawang : Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.




Faktor-faktor penyebab penyimpangan sosial


  • Faktor dari dalam adalah intelegensi atau tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin dan kedudukan seseorang dalam keluarga. Misalnya: seseorang yang tidak normal dan pertambahan usia.
  • Faktor dari luar adalah kehidupan rumah tangga atau keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan dan media massa. Misalnya: seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan atau narkoba. Pergaulan individu yang berhubungan teman-temannya, media massa, media cetak, media elektronik.



KEJAHATAN

Esensi kejahatan adalah murni noneksistensial. Yakni, semua kejahatan itu sama sekali tiada dan noneksistensial. Bahasan ini memiliki sejarah yang panjang, akar-akarnya tertanam dalam pemikiran Yunani kuno. Dalam buku-buku filsafat, gagasan ini diatributkan kepada para pemikir Yunani kuno, khususnya Plato. Akan tetapi, para filsuf mutakhir telah menilik dan mendedahnya secara lebih luas dan mendalam. Lantaran kita memandangnya sebagai pijakan yang benar dan fundamental, kita akan membahasnya.

maksud para filsuf yang berpendapat bahwa “kejahatan itu noneksistensial” bukanlah untuk mengatakan bahwa hal yang dikenal di tengah-tengah manusia sebagai “kejahatan” itu tidak berwujud, sehingga pendapat mereka itu menjadi sedemikian jelas bertentangan dengan kenyataan. Kita benar-benar menyaksikan dengan pancraindra kita adanya kebutaan, ketulian, penyakit, penganiayaan, penyiksaan, kebodohan, kelemahan, kematian, gempa bumi, dan lain-lainnya. Tidak seorang pun bisa menolak adanya semua itu, dan tidak pula ada orang yang mengingkarinya sebagai sesuatu yang jahat dan buruk.

Para filsuf juga tidak bermaksud mengatakan bahwa karena kejahatan itu noneksistensial, semua itu tidak eksis; karena kejahatan itu noneksistensial, manusia tidak harus menentang kejahatan dan melakukan kabaikan dan karena semua keadaan ini benar-benar baik tanpa kejelekan sama sekali, situasi yang ada ini mesti diterima, bahkan merupakan situasi yang paling baik.

Eksistensi dan noneksistensi tidak membentuk kelompok yang terpisah di alam eksternal. Noneksistensi adalah ketiadaan dan kehampaan yang tiudak mungiin mengisi tempat tertentu disamping esksistensi. Di alam fisik yang merupakan alam potensialitas dan aktualitas, gerakan dan evolusi, oposisi dan konflik; dimana saja bentuk-bentuk “nonmaujud” mungkin berlaku. Manakala kita berbicara ikhwal “kebutaan”, kita tidak semestinya mengira bahwa kebutaan itu adalah objek tertentu dan benda nyata yang mewujud di mata seorang tunanetra. Sebaliknya, “kebutaan” adalah noneksistensi, kehilangan, kehampaan, dan kekurangan “penglihatan” yang pada dirinya sendiri tidak memiliki realitas terpisah dan mandiri.



SOCIAL CONTROL


Kontrol sosial adalah sarana dan proses yang sesuai yang dilakukan sebuah kelompok sosial dalam suatu masyarakat,dalam mengamankan anggotanya untuk harapan - untuk nilai-nilai, ideologi, norma, dan untuk peran yang tepat yang melekat pada posisi berbagai status dalam kelompok.


Kontrol Sosial menurut para ahli:

Peter l.Berger : Berbagai cara yg digunakan masyarakat untuk 
menertibkan anggota yg melakukan pembangkangan.
Roucek & Warren :Suatu proses yg terencana atau tidak, untuk mengajar 
individu agar dapat menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan nilai-nilai kelompok tempat mereka tinggal.
Soeryono Soekanto : Suatu proses baik yang direncanakan atau tidak, yang 
bertujuan untuk mengajak, membimbing bahkan memaksa 
warga masyarakat, agar mematuhi nilai-nilai dan kaidahkaidah yang berlaku.
Soetandyo Wignyosoebroto:
  • Semua cara yang ditempuh dan semua sarana yang digunakan untuk mengendalikan tingkah pekerti warga masyarakat.
  • Sebagai sarana pemaksa yg dilaksanakan dengan menggunakan kekuatan fisik ataupun psikis, manakala proses sosialisasi tidak menghasilkan efek ketertiban sebagaimana yang diharapkan.


Macam-macam sanksi sosial:

1. Sanksi ekonomi : beban penderitaannya 
Berupa : denda, ganti rugi, sita, dll.

2. Sanksi Fisik : beban penderitaannya 
Berupa : hukuman fisik seperti: pukul, cubit, cambuk, pancung, tembak, dll.

3. Sanksi Psikologis : beban penderitaannya bersifat kejiwaan, 
Seperti : dipermalukan di depan umum, dicemooh, diejek.



Macam-macam penghargaan:

1. Ekonomi : pemberian uang atau benda-benda ekonomis lainnya, dipromosikan jabatannya, dan sebagainya.

2. Fisik : ditepuk pundak, diacungi jempol, dibelai, disalami, dicium (orang tua terhadap 
anaknya), dan sebagainya.

3. Psikologis : Diumumkan, diberi penghargaan disanjung, dipuji, dan sejenisnya.




KETIDAKSETARAAN GLOBAL


GLOBALISASI

Globalisasi merupakan istilah yang acapkali menimbulkan perdebatan terkait apakah globalisasi mendatangkan banyak keuntungan sebagaimana yang dipercayai oleh para kaum globalis, atau justru keuntungan tersebut hanya dapat dimanfaatkan oleh beberapa pihak sebagaimana yang diungkapkan oleh kaum anti-globalis.

Sebelum membahas ketidaksetaraan yang terjadi kini, perlu terlebih dulu memahami beberapa istilah dan konsep, seperti international inequalit dan global inequality. Menurut Branko Milanovic (2007), International Equality merupakan ketidaksetaraan yang terjadi antar-bangsa, terutama menekankan pada aspek pendapatan rata-rata. Sedangkan Global Inequality merupakan ketidaksetaraan yang terjadi di antara individu-individu di seluruh dunia tanpa menghiraukan negara dan tempat tinggalnya. Sehingga ketika mengukur global inequality, kita melihat dunia sebagai satu kesatuan negara (Milanovic 2007, 26).

Ketidaksetaraan global yang terjadi dengan diiringi cepatnya perkembangan globalisasi merupakan hal yang bukan sekedar wacana. Ada juga dalam beberapa hal globalisasi telah meningkatkan ekonomi, namun ini terjadi hanya di sebagian kalangan. Globalisasi faktanya lebih banyak memperlebar jarak ketidaksetaraan daripada melakukan pemerataan ekonomi. Hal yang kemudian perlu digarisbawahi tidak mengenai perdebatan apakah globalisasi benar-benar dapat membantu pemerataan ekonomi, namun tentang strategi-strategi individu maupun negara dalam menghadapi globalisasi menjadi penting untuk terus dikaji agar dapat bertahan di tengah hebatnya persaingan dunia.



REFERENSI

DEVIANCE : http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang (Tanggal 20 Juni 2014_ Pukul 13:29 WIB)

CRIME : http://www.alhassanain.com/indonesian/articles/articles/beliefs_library/fundamentals_of_Religion/justice/kejahatan/001.html (Tanggal 20 Juni 2014_ Pukul 13:29 WIB)

SOCIAL CONTROL
  1. http://web.unair.ac.id/admin/file/f_20025_3f.pdf ( Pukul 13:29 WIB)
  2. http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2090862-pengertian-kontrol-sosial/
GLOBAL INEQUALITY : http://ana-maratuthoharoh-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-92790-Globalisasi%20dan%20Strategi-Globalisasi%20dan%20Ketidaksetaraan.html (Pukul 13:29 WIB)



Education, Health, Environment

EDUCATION


Fungsionalis di bagi 2 yaitu :
- Fungsi nyata termasuk :
      a. Transmisi dari pengetahuan
      b. Penganugrahan Status

- Fungsi Laten termasuk :
      a. Transmisi budaya
      b. Mempromosikan integrasi sosial dan politik
      c. Mempertahankan kontrol sosial
      d. Melayani sebagai agen perubahan


FUNGSIONALIS MELIHAT :

- Transmisi Budaya : Mengekspos orang-orang muda untuk ada keyakinan, norma, dan nilai-nilai budaya mereka

- Mempromosikan Integrasi Sosial dan Politik :  Identitas Umum dan integrasi sosial yang dipelihara oleh pendidikan berkontribusi terhadap stabilitas sosial dan konsensus.

- Mempertahankan Kontrol Sosial :
Sekolah mengajarkan siswa ketepatan, disiplin, penjadwalan, dan kebiasaan kerja bertanggung jawab, dan bagaimana untuk bernegosiasi melalui sebuah organisasi birokrasi.

 - Melayani sebagai agen perubahan : Sekolah berfungsi sebagai pertemuan tanah di mana orang dapat berbagi keyakinan dan tradisi khas.

  • Prinsip korespondensi : sekolah mempromosikan nilai-nilai yang diharapkan dari individu-individu dalam setiap kelas sosial dan mengabadikan Divisi kelas sosial dari satu generasi ke depan.
  •  Efek harapan guru : dampak guru harapan dan mereka berperan dalam kinerja mahasiswa.




HEALTH 





 

Kesehatan sosial dibangun, dan kita dapat melihatnya dalam konteks sosial.
Sakit harus dikendalikan agar tidak terlalu banyak orang dibebaskan dari tanggung jawab sosial.
  •       Peran masyarakat sakit: harapan tentang sikap dan perilaku seseorang dipandang sebagai sedang sakit
 
Epidemiologi sosial : studi tentang distribusi dari penyakit, penurunan, dan umum status kesehatan di seberang populasi.
 Insiden : jumlah kasus baru gangguan tertentu terjadi di dalam populasi selama periode dinyatakan waktu, biasanya setahun.
 Prevalensi : Jumlah kasus gangguan tertentu yang ada pada waktu tertentu.
 Angka kematian : kejadian kematian dalam suatu populasi.
 
 
 
ENVIRONMENT 
 
 Lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. 

Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.

 Daya dari negara-negara berkembang didistribusikan untuk inti negara-negara industri.

 Modernisasi ekologi: alignment dari lingkungan ekonomi yang menguntungkan kepentingan diri sendiri melalui konstan praktek dengan adaptasi dan restrukturisasi.

 Keadilan bagi lingkungan: hukum menyatakan bahwa ras kaum minoritas yang tidak proporsional mengalami bahaya lingkungan.




REFERENSI
Human Life Domains 2: Education, Health, Environment- http://binusmaya.binus.ac.id/
Tanggal 19 Juni 2014_ Pukul 18:22 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup
Tanggal 19 Juni 2014_ Pukul 18:22 WIB
   

Knowledge, Intelligence, Affection, and Freedom

PENGERTIAN

Pengetahuan tidak bisa dipandang seperti memandang suatu objek yang terdapat di sana, di depan subjek, yang dapat dijangkau oleh pandangan dan oleh tangan manusia. Pengetahuan dibagi 2, yaitu:
1. Indrawi Lahir / Indrawi Luar
: Yaitu jika seseorang itu mencapainya secara langsung setiap kenyataan yang mengelilinginya

2. Indrawi Batin / Indrawi Dalam
: Ketika menampakkan dirinya kepada orang dengan ingatan dan khayalan, baik yang tidak ada lagi maupun yang belum pernah ada bahkan yang belum terlihat jangkauan.

Meskipun pengetahuan menyerupai kesadaran namun tidak ada persesuaian yang sempurna antara pengetahuan dan kesadaran. Pengetahuan adalah kegiatan yang menjadikan suatu realitas menjadi kurang lebih dinyatakan. Pengetahuan lebih merupakan hubungan subjek dengan objek yang berbeda darinya. Inti kesadarannya adalah kegiatan yang menjadi bersamaan waktu subjek mengetahui suatu realitas, subjek mengenal dirinya yang sedang mengetahui realitas itu


PENGERTIAN

Istilah Inteligensi diambil dari kata intellectus dan kata kerja intellegere (bahasa Latin). Kata intellegere terdiri dari kata intus yang artinya dalam pikiran atau akal, dan kata legere yang berarti membaca atau menangkap. Kata intellegere dengan ini berarti membaca dalam pikiran atau akal segala hal dan menangkap artinya yang dalam 

Intelligence adalah kegiatan dari suatu organisme dalam menyesuaikan diri dengan situasi-situasi, dengan menggunakan kombinasi fungsi-fungsi seperti persepsi, ingatan, konseptual, abstraksi, imajinasi, atensi, konsentrasi. seleksi relasi, rencana, ekstrapolasi, prediksi, kontrol (pengendalian), memilih, mengarahkan. Berbeda dengan naluri, kebiasaan, adat istiadat, hafalan tanpa mempergunakan pikiran, tradisi


AFEKTIVITAS 

Cipta (kognisi), karsa (konasi), rasa (afeksi), itulah trias-dinamika manusia, atau manusia sebagai trias-dinamika. Afektivitas juga membuat manusia berada secara aktif dalam dunianya serta berpartisipasi dengan orang lain dan dengan peristiwa-peristiwa dunianya.
Pengetahuan eksistensial mempunyai sifat sebagai kepastian bebas dan memberi alasan untuk percaya bahwa kebebasan manusia tidak pernah absen dari penegasan intelektual mengenai adanya afektivitas dalam alam pengetahuannya. Cinta (disebut afektivitas positif) atau benci (disebut afektivitas negatif) dapat menjadi dasar penentuan bagi suatu tindakan kognitif. 




Afektivitas adalah satu dari unsur-unsur pokok dasariah dari cara berada manusia di dunia. dan satu dari dimensi-dimensi esensial roh manusia. 



KEBEBASAN


Gagasan kebebasan semacam ini selalu aktual dalam hidup manusia selain karena kebebasan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari diri manusia, juga karena kebebasan itu dalam kenyataannya merupakan suatu yang bersifat "fragile"; kebebasan bersifat sensitif dan rapuh. Manusia adalah makhluk yang bebas, namun sekaligus manusia adalah makhluk yang harus senantiasa memperjuangkan kebebasannya.

Secara ringkas Louis Leahy membedakan tiga macam atau bentuk kebebasan, yaitu kebebasan fisik, kebebasan moral dan kebebasan psikologis.
Kebebasan fisik menurut Louis Leahy adalah ketiadaan paksaan fisik. Artinya adalah tidak adanya halangan atau rintangan-rintangan eksternal yang bersifat fisik atau material.
Orang dikatakan bebas secara psikologis jika ia mempunyai kemampuan dan kemungkinan untuk memilih pelbagai alternatif. Yang men-ciri-khas-kan kemampuan itu adalah adanya kehendak bebas. Karena itulah Louis Leahy mengidentikkan kebebasan psikologis dengan kebebasan untuk memilih atau kebebasan berkehendak.



REFERENSI
Human Philosophical Reflections 2: Knowledge, Intelligence, Affection, and Freedom - http://binusmaya.binus.ac.id

Tanggal 19 Juni 2014_ Pukul 16:01 WIB